A. Epidemiology
1. The
Historical Context (Sejarah)
[ Hippocrates
and others
-
Epidemiology has its origins in
the idea, first expressed over 2000 years ago by them
-
The statement is “the environmental
factors can influence the occurrence of disease” : Factor – factor
lingkungan dapat mempengaruhi kejadian suatu penyakit (ecological concept)
-
Tapi, sebelum sampai pada abad
ke-19, penyebaran penyakit pada suatu kelompok populasi menjadi lebih luas;
artinya bahwa awal lahirnya ilmu epidemiology secara formal tidak hanya
diputuskan oleh satu orang saja, akan tetapi juga masih banyak para ahli
mengemukakan penemuannya secara lebih spektakuler lagi. For example;
[
John Snow (1848 – 1854) London - England
-
Melakukan suatu study untuk mencari hubungan
penyebab kematian akibat penyakit
cholera
yang terjadi pada waktu itu di sekelompok populasi di London
-
Dimana, hasil study-nya Snow
mencatat/menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang nyata (significant) antara
sumber air minum/bersih dengan angka kematian akibat penyakit cholera
-
Dari hasil study-nya juga,
lahir lah theory bahwa; penularan atau penyebaran penyakit cholera (infectious
disease by organism) dapat terjadi oleh karena terkontaminasi-nya air
minum/bersih
-
John snow: Bapak ilmu
Epidemiology
[
Concept awal dari ilmu
epidemiology hanyalah terbatas pada penyakit menular infeksi; akan tetapi, Ilmu
epidemiolgy terus mengalami perubahan/ perkembangan atau transisi epidemiology
sejalan dengan perubahan yang kompleks dalam pola perkembangan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan (The burden of disease); sehingga penerapan ilmu
epidemiology juga ber-transisi pada penyakit degeneratif (tidak menular),
misalnya: Study by “Doll
& Hill” (1964): Persatuan Dokter di Inggris; melakukan study dan
menyimpulkan ttg hubungan yang kuat antara kebiasaan merokok dengan kejadian Cancer paru; by Cohort study
[ Selama
lebih dari 50 tahun; ilmu epidemiology ini juga telah digunakan dalam aplikasi
penetapan social
determinant suatu penyakit by WHO (Beaglehole & Bonita) 1997.
[ Salah
satu yang melatar-belakangi terjadinya transisi epidemiologi : Transisi
Demografi, berupa:
-
perubahan social-ekonomi
-
perubahan budaya
-
perubahan technologi dan
pelayanan kesehatan = perubahan pola penyakit dan life expectancy meningkat.
[
Perubahan tersebut ditandai
dengan :
-
Peningkatan prevalence penyakit
yang tidak menular (degeneratif). Contoh : DM, Cancer dsb.
-
Swastaninansi bidang kesehatan
= meningkat
-
Masalah kesehatan = menjadi
main-strem kebijakan pembangunan suatu negara, termasuk indonesia.
[
Belakangan ini, Ilmu
epidemiology ini juga telah dikembangkan untuk melihat tingkat efektivitas dan
efesiensi suatu program pelayanan kesehatan, menentukan kesesuaian waktu lama
tinggal rawat inap di RS pada kondisi tertentu, nilai dari tekanan darah
tinggi, efesiensi dari pengukuran/penilaian sanitasi untuk mengontrol penyakit
diare, dsb.
2. Definition
and Scope (Batasan & Ruang Lingkup)
Epidemiology
berasal
dari kata :
Epi = Pada/di
Demos = Rakyat (populasi)
Logos = Ilmu
Jadi,
Epidemiology:
Suatu ilmu
yang mempelajari apa yang ada atau yang terjadi pada/di suatu kelompok
masyarakat (populasi).
Epidemiology:
Suatu study
mengenai kejadian dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada
suatu populasi/penduduk, and termasuk factor-factor determinant yang turut
mempengaruhinya serta akibat yang terjadi pada kelompok populasi tersebut.
Mac
Mahon and Puch (1970)
-
Menyatakan Epidemiologi: suatu
study/ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan factor-factor yang
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi.
PERSON = Orang (populasi)
PLACE = Tempat (Lokasi/wilayah) the variables of epidemiology
TIME = Waktu
Omran (1974)
-
Menyatakan Epidemiologi: studi
mengenai distribusi keadaan kesehatan dan kejadian suatu penyakit dan
perubahan-perubahan pada suatu populasi, termasuk juga factor-factor yang
mempengaruhi (determinant) pada suatu kelompok populasi.
-
Identik dengan pengertian
awal/dasar epidemiologi.
Last, J. M. (1995).
Epidemiology
is the study of the distribution and determinants of health-related states or
events in specified populations, and the application of this study to control
of health problem
So,
Berdasarkan beberapa definisi epidemiology di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ada 3 kata kunci epidemiology, yaitu:
1.
DISTRIBUSI
2.
FREKUENSI Epidemiology descriptive
3.
DETERMINAT Epidemiology Analytic
The target
of study in epidemiology is usually a human population.
“
EPIDEMIOLOGY ADALAH
SUATU ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI, FREKUENSI DAN DETERMINANT
PENYAKIT PADA SUATU POPULASI”
Ad. 1. DISTRIBUSI
Variable epidemiology:
a.
Orang : umur, jenis kelamin, status social ekonomi, pekerjaan, dll.
b.
Tempat : Desa/kel, kec, kab, provinsi, negara, dll.
c.
Waktu : Hari, minggu, bulan, tahun, dll.
Ad. 2. FREKUENSI
Berhubungan
dengan kuantifikasi/besarnya ukuran penyakit/masalah kesehatan pada suatu
populasi.
Ad. 2. DETERMINAT
Faktor-faktor
penyebab atau factor risiko suatu penyakit/masalah kesehatan pada suatu
populasi.
RUANG
LINGKUP EPIDEMIOLOGI
1.
Etiology; ilmu yang mempelajari
tentang penyebab penyakit
2.
Efficacy; effect/daya yang
dapat diperoleh dari intervensi kesehatan; misalnya: program immunisasi
3.
Affectivities; Besarnya hasil
yang diperoleh dari suatu tindakan
4.
Efficiency; konsep ekonomi
dengan melihat pengaruh yang diperoleh Berdasarkan besarnya biaya yang
dikeluarkan
5.
Evaluation; penilaian secara
comprehensive
6.
Educative; pendidikan kesehatan
KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
1.
Causation
Menetapkan indikasi penyebab atau
menentukan penyebab dari suatu penyakit. Penyebab penyakit secara umum dapat
dihubungkan dengan faktor genetic, tapi lebih sering lagi disebabkan oleh
interaksi antara faktor genetic dan lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan
diartikan lebih luas, termasuk biologi, kimia, fisik, psikology dsb.
2.
Natural
History
Mengetahui riwayat alamiah
terjadinya suatu penyakit. Dalam hal ini berpusat pada sumber dan akibat yang
timbulkan oleh suatu penyakit secara individual maupun kelompok. Aplikasi dari
epid. Disini cenderung pada Epid. Klinik, yang berpengaruh pada kegiatan
preventive maupun pengobatan penyakit.
3.
Description
of health status of populations
Pada context tersebut,
epidemiology lebih sering digunakan, untuk memberikan suatu gambaran ttg status
kesehatan atau tekanan/besarnya masalah yg diakibatkan penyakit pd suatu
kelompok populasi. Termasuk melihat faktor social yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
4.
Evaluation
of intervention
Pada era sekarang ini, epid.
sudah menjadi berkembang dalam menilai tingkat efesiensi dan efektivitas suatu
kegiatan pelayanan kesehatan (health promotion, preventive, maupun kuratif dan
rehabilitatif).
B. Ilmu Kesehatan Lingkungan
1. The
Historical Context (Sejarah)
[ Sejak
400 tahun Sebelum Masehi
Adanya
dugaan manusia ttg; hubungan antara lingkungan dan penyakit. Misalnya:
“ilmuwan” pada zaman itu sudah berpendapat
bahwa malaria adalah penyakit yang berhubungan dengan udara atau cuaca
buruk, air kotor tidak baik bagi kesehatan perut serta banyak lagi
dugaan-dugaan/teori lainnya yang pada intinya mencoba menghubungkan gangguan
kesehatan dengan lingkungan, meskipun kelak ternyata bahwa sebagian dugaan
tersebut benar dan sebagian keliru.
[ Hippocrates
-
Disamping dikenal sebagai Bapak
Ilmu Kedokteran, juga dikenal sebagai orang pertama yang Mencatat efek buruk
pada lingkungan pekerja tambang timah hitam
-
The statement is “the environmental
factors can influence the occurrence of disease” : Factor – factor
lingkungan dapat mempengaruhi kejadian suatu penyakit (ecological concept)
[
Catatan kuno maupun peninggalan
prasasti, menunjukkan bahwa :
-
Penduduk kota-kota di Yunani,
Romawi, Mesir; rata-rata meninggal karena penyakit menular yang secara periodic
merupakan wabah seperti: pes, malaria, cacar, demam typhus.
-
Dimana, catatan tersebut juga
menunjukkan bahwa mereka tinggal dalam lingkungan yang buruk dan penuh sumber
penyakit menular serta memiliki umur harapan hidup rata-rata 30 tahun.
-
Lingkungan manusia, baik itu
lingkungan TTU, permukiman, dan tempat kerja telah diduga memiliki potensi
menjadi penyebab sakit atau sekurang-kurangnya berhubungan dengan
kesehatan.
[
Edwin
Chadwick (1842):
-
Tokoh perintis masalah
kesehatan masyarakat yang hidup di zaman industrialisasi barat di Inggris
-
Pandangan beliu tajam terhadap
keadaan kesehatan masyarakat waktu itu, karena masalah kesehatan sesungguhnya
bertumpu pada masalah sanitasi, dengan statement-nya bahwa ada hubungan
korelatif antara factor kematian dengan factor sanitasi yang jelek
-
Dimana, diungkapkan bahwa:
lebih separuh jumlah bayi dari strata pekerja meninggal Sebelum berumur 1 tahun
di Liverpool-Inggris, kematian orang dewasa berbagai strata social rata-rata
adalah 36 tahun
-
Selama periode itu juga beliau
Mencatat keadaan sanitasi, seperti: sampah berserakan di jalan, kondisi
Perumahan daerah industri jorok disertai keterbatasan konsumsi air bersih, air
kotor/limbah tergenang tanpa drainage
-
Untuk perbaikan itu, pemerintah
Inggris menyelenggarakan perbaikan kesehatan lingkungan atau sanitasi melalui “English
Sanitary Reform”.
[
Perkembangan ilmu kesehatan
lingkungan cukup lambat bila dibandingkan dengan ilmu Kedokteran. Dimana, ilmu
tersebut mulai bangkit Sejak abad 15 dan 16; ketika Ellenbog, Paracelus dan
Agricola mengemukakan teori-teori mereka tentang hubungan penyakit dan
lingkungan.
[
Dari uraian di atas, sedikitnya
dapat diramalkan bahwa ilmu kesehatan masyarakat
merupakan induk terintegrasi dari ilmu sanitasi (kesehatan lingkungan) dan
medis. (by Hanlon; Public health then come to be
regarded as an integration of sanitation science and medical science.
2. Definition and Scope
Purdom
(1980), Trieff (1981), Achmadi (1991):
- Menyatakan bahwa ilmu kesehatan lingkungan: ilmu yang mempelajari dinamika hubungan interactive antara manusia (masyarakat) dengan segala macam perubahan component lingkungan hidup seperti berbagai species kehidupan, bahan/zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahan nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar